Mencapai Mufakat, Klub Premier League Tetap Gunakan VAR untuk Musim 2024/2025

Klub-klub Premier League telah mencapai kesepakatan penting mengenai penerapan Video Assistant Referee (VAR). Teknologi ini akan kembali digunakan pada musim 2024/2025.

VAR telah diterapkan di Premier League selama beberapa tahun terakhir untuk membantu kinerja wasit dalam memimpin pertandingan. Meskipun demikian, teknologi ini memicu pro dan kontra di kalangan klub dan penggemar.

Beberapa klub secara terang-terangan meminta agar VAR dihapuskan dari EPL pada musim 2024/2025. Namun, setelah diskusi panjang, keputusan untuk mempertahankan VAR akhirnya diambil oleh klub-klub EPL.

BACA JUGA: Dihajar Irak 0-2 di GBK, Asnawi Mangkualam: Lapangan Tidak Rata, Jadi Berpengaruh ke Permainan Timnas Indonesia

Pertemuan Klub Premier League untuk Membahas VAR

Pada Kamis (6/6), klub-klub EPL menggelar pertemuan rutin yang juga dihadiri oleh operator Premier League dan PGMOL. Salah satu topik utama adalah penerapan VAR di musim depan. Hasilnya, 20 klub EPL sepakat untuk tetap menggunakan VAR.

Dalam kesepakatan tersebut, klub-klub EPL menuntut beberapa perbaikan signifikan terkait penggunaan VAR. Pertama, mereka meminta pengurangan delay pertandingan akibat VAR. Kedua, mereka menuntut transparansi dalam pengambilan keputusan dengan menampilkan hasil pembicaraan antara ruang VAR dan wasit.

Selain itu, klub-klub juga meminta operator liga untuk memberikan pelatihan yang lebih komprehensif kepada para wasit agar dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan presisi.

Premier League saat ini tengah menjalani masa libur dan akan dilanjutkan dua bulan lagi. Musim baru akan dimulai pada pekan kedua Agustus 2024, diawali dengan laga Community Shield yang mempertemukan Manchester City dan Manchester United sepekan sebelumnya.

Dengan keputusan ini, diharapkan penerapan VAR di Premier League musim 2024/2025 dapat berjalan lebih baik dan mengurangi kontroversi yang selama ini muncul.

BACA JUGA: Evaluasi Erick Thohir untuk Timnas Indonesia Usai Kekalahan dari Irak