Ange Postecoglou Ingin Hapus VAR dari Sepak Bola

MSPORTS – Pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou mengatakan ingin dirinya ingin video assistant referee (VAR) meski timnya diuntungkan saat menang 2-1 melawan Liverpool pada akhir pekan lalu.

VAR melakukan kesalahan karena tidak menganulir keputusan wasit di lapangan, yang menganggap Luis Diaz berada dalam posisi offside sebelum mencetak gol untuk Liverpool. Padahal pemain asal Kolombia tersebut jelas berada dalam posisi onside.

Ketika ditanya apakah VAR harus dihapuskan, Postecoglou menjawab, “Saya akan menghapusnya dalam bentuknya yang sekarang. Saya hanya berpikir bahwa teknologi belum siap untuk permainan kita.”

Insiden tersebut terjadi pada menit ke-35 saat skor masih imbang tanpa gol. Namun terjadi 10 menit setelah the Reds bermain dengan 10 orang menyusul Curtis Jones, yang diberikan kartu merah setelah ditinjau oleh VAR.

Badan wasit Inggris atau Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) kemudian mengakui adanya human error yang dilakukan wasit VAR Darren England dan asistennya Dan Cook karena tidak memeriksa gol dari Diaz.

PGMOL lalu mengeluarkan rekaman audio percakapan yang menunjukkan VAR mengira wasit di lapangan sudah mengesahkan gol tersebut dan mengatakan proses pengecekan sudah komplet, sebelum menyadari kesalahanya tersebut.

“Saya tidak punya masalah dengan teknologi garis gawang. Ini adalah hal yang mudah dan berhasil untuk permainan kami,” lanjut pelatih asal Australia tersebut.

“Permainan kami unik. Orang-orang berkata, ‘Mari kita minta wasit menjelaskan keputusan mereka’. Ya Tuhan – serius? Bisakah Anda bayangkan duduk di sana mendengarkan wasit menjelaskan setiap keputusan dalam pertandingan?”

Postecoglou lalu membandingkan bagaimana proses komunikasi wasit di sepak bola dan di liga Sepak Bola Amerika atau National Football League (NFL).

“Saya akan menonton gridiron pada hari Minggu – saya suka sepak bola Amerika. Tapi durasinya tiga setengah jam. Menilai siapa wasit yang baik adalah mereka yang tidak pernah Anda sadari dan sekarang kami berusaha menjadikan mereka bintang-bintang di lapangan,” lanjutnya.

“Kami menganalisis, dalam gerakan lambat, kartu kuning. Kami, sebagai manajer dan pemain, adalah yang terburuk karena kami berbicara tentang integritas tetapi saya yakin jika Anda menonton pertandingan malam ini, lemparan ke dalam pertama, kedua tim akan mengajukan banding untuk itu, kami mencoba mengambil keuntungan dan tidak ada yang salah dengan itu.”

“Dengan VAR, semakin sering kita menggunakannya, maka hasilnya akan semakin buruk. Kesalahan yang jelas dan kentara? Tampaknya semuanya semakin diawasi.”

“Ini bukan permainan kami. Kami bukan rugby – waktu pertandingan tidak berhenti. Yang selalu saya suka dari permainan kami – terutama di Inggris – adalah kecepatannya. Mengapa kami mencoba menghilangkannya? Tak satu pun dari kami menyukai Itu terjadi ketika mereka mengambil keputusan terlalu lama dan minggu lalu sepertinya mereka terburu-buru. Mungkin itu konsekuensinya.”

“Bagi saya, hal ini menunjukkan bahwa teknologi yang ada saat ini tidak cocok untuk permainan kita, namun saya tahu bahwa saya termasuk minoritas dalam hal itu.”

“Saya tidak tahu seperti apa permainan ini dalam 20 tahun ke depan dan saya tidak yakin saya akan menyukainya.”