Erling Haaland Rela Tukar Rekor Golnya dengan Treble Bersama Manchester City

MSPORTS – Bintang muda Manchester City Erling Haaland sukses mencatatkan rekor gol terbanyak pada satu musim. Namun pemain Norwegia berusia 22 tahun ini rela menukarkan rekor tersebut dengan treble atau tiga gelar dalam satu musim bersama City.

Haaland mencetak satu gol saat City menang 3-0 atas West Ham United, Kamis (4/5) dini hari WIB. Gol tersebut merupakan gol ke-35 di liga dari 31 pertandingan pada musim ini.

Jumlah gol tersebut memecahkan rekor gol terbanyak Premier League dalam satu musim yang dipegang oleh Alan Shearer dan Andrew Cole (34 gol).

Selain itu, pemain asal Norwegia berusia 22 tahun ini juga mencetak 51 gol di semua kompetisi dari 45 penampilan. City berpotensi masih memainkan sembilan laga lagi pada musim ini agar Haaland bisa menambah catatan golnya tersebut.

City masih berpeluang meraih treble pada musim ini. Selain gelar Premier League, skuad asuhan Pep Guardiola tersebut berpeluang meraih gelar Champions League dan FA Cup.

Berbicara kepada Sky Sports pasca pertandingan, Haaland hanya menjawab “iya” ketika ditanya jika ia bisa menukar rekor golnya dengan tiga trofi pada musim ini.

Haaland melanjutkan, “semua orang tahu itu (treble) mungkin tapi kami tidak boleh memikirkan final FA Cup sekarang ketika kami melawan Leeds dalam tiga hari lagi.”

“Kami harus memikirkan pertandingan selanjutnya dan fokus karena setiap sembilan pertandingan ini adalah laga final.”

“Ini malam dan momen yang spesial. Ini perasaan yang bagus. Terutama memenangkan pertandingan. Saya sangat senang dan bangga.”

Usai laga tersebut, Haaland dipersembahkan sebuah guard of honour oleh rekan setimnya karena sudah memecahkan rekor tersebut.

Setelah memecahkan rekor gol terbanyak Premier League yang sebelumnya dipegang oleh Shearer dan Cole, Haaland kini menuju rekor selanjutnya yaitu gol terbanyak di divisi utama Inggris yang dipegang oleh Dixie Dean dengan 63 gol.

“Ini menyenangkan, seperti gol yang saya cetak,” lanjut Haaland soal guard of honour tersebut.

“Memenangkan pertandingan itu sangat penting. Guard of honour sangat sakit, mereka memukul punggung saya dengan keras!”

“Tapi saya tidak boleh memikirkan soal rekor ini atau saya akan gila. Saya akan pulang ke rumah, bermain gim, makan, dan tidur. Itulah hidup saya.”