FIFA dan FIFPRO Kerja Sama Atasi Ujaran Kebencian di Media Sosial

MSPORTS –
Lebih dari 50 persen pemain yang tampil di Piala Eropa 2020 dan Piala Afrika
2021 mendapat ujaran kebencian di media sosial. Mayoritas terkait homophobia (40%)
dan rasisme ((38%).

Fakta ini
diungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh badan sepak bola dunia, FIFA,
terhadap lebih dari 400 ribu unggahan di media sosial selama kedua kompetisi
tersebut berlangsung.

Untuk
mengatasi permasalahan ini, FIFA pun bekerja sama dengan asosiasi pemain sepak
bola dunia, FIFPRO, akan meluncurkan sebuah program yang bertugas mengidentifikasi
unggahan-unggahan bernada ujaran kebencian di media sosial.

Terdekat,
dunia sepak bola akan menyambut Piala Dunia Qatar 2022 dan Piala Dunia Wanita
Australia dan Selandia Baru 2023.

Nantinya,
ketika sebuah akun teridentifikasi melakukan hal tersebut, unggahan yang dibuatnya
akan dicegah untuk bisa dilihat oleh orang yang dituju maupun para pengikut
mereka.

Hal
tersebut diharapkan bisa membuat unggahan tersebut tidak menyebar meski memang
unggahan aslinya masih bisa dilihat oleh sang pembuat.

“Tugas kita
adalah melindungi sepak bola, dan itu dimulai dengan para pemain yang membawa
begitu banyak kesenangan dan kebahagiaan untuk kita semua lewat eksploitasi
mereka di lapangan,” kata Presiden FIFA, Gianni Infantino.

“Sayangnya,
ada tren yang berkembang di mana persentase unggahan di saluran media sosial
mengarah kepa pemain, pelatih, perangkat pertandingan, dan tim yang tidak bisa
diterima,” lanjutnya.

“Bentuk
diskriminasi seperi ini seperti halnya diskriminasi yang lain tidak memiliki
tempat di sepak bola,” tegas Infantino.

“Dengan Piala
Dunia FIFA Qatar 2022 dan Piala Dunia Australia dan Selandia Baru 2023 di
depan, FIFA dan FIFPRO menyadari pentingnya untuk bersikap dan memantau apa
yang ada di media sosial dengan apa yang telah ada di stadion,” ungkap Infantno.

“Kami harap
dengan berdiri bersama melawan masalah ini, platform media sosial akan
melakukan hal yang sama dengan secara aktif mendukukung kami sebagai bagian dari
solusi,” pungkas Infantino.