Francesco Bagnaia Sebut Ban Tipe Keras Jadi Penyebab Kegagalan di MotoGP India 2023

Foto: Twitter/ducaticorse

MSPORTS –
Francesco Bagnaia meraih hasil buruk di MotoGP India 2023, Minggu (24/9).
Pembalap Ducati Lenovo Team itu terjatuh di lap 14.

Juara dunia
MotoGP tahun lalu tersebut pun gagal melanjutkan balapan. Ia harus rela
menyerahkan gelar kepada Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team).

Usai balapan,
Bagnaia mengakui bahwa blundernya ini terjadi akibat pilihan dirinya dan tim
untuk menggunakan ban tipe keras.

“Kami
menerima risiko untuk membalap dengan ban kompon yang lebih keras. Dengan ban
depan tipe medium, kami tidak tahu mengapa, tapi saya tidak merasakannya seperti
pembalap Ducati lain,” ungkapnya.

“Saya sangat
kesulitan soal perihal front locking dan itu adalah masalah untuk balapan ini
karena kami ingin bertarung, berada di depan. Dengan (ban) medium, saya tidak
memiliki peluang tersebut,” lanjutnya.

“Jadi, kami
menerima risiko membalap dengan ban yang lainnya (keras). Sampai momen
tersebut, saya merasa luar biasa. Kami lebih kompetititf dan saya bertarung
melawan Jorge (Martin, Prima Pramac Racing). Itu penting,” sambung Bagnaia.

“Namun,
ketika saya menyalipnya, saya tiba di tikungan kelima dan ketika ban belakang
kembali dari menikung, itu mendorong ban depan. Saya kehilangannya,” ucapnya.

“(Ini) Kesalahan
saya. Saya sudah meminta maaf kepada tim. Namun, ini sesuatu yang bisa terjadi
ketika anda mencapai batas,” ujarnya.

Hasil mengecewakan
ini menjadi sangat krusial karena ikut berdampak kepada peluangnya dalam
mempertahankan gelar.

Kini,
Bagnaia memimpin klasemen dengan 292 poin, unggul 13 poin saja dari Jorge
Martin dan 44 poin dari Bezzecchi. Sementara balapan sendiri masih menyisakan
tujuh grand prix.

Meski
berada dalam posisi yang tertekan, Bagnaia menegaskan bahwa dirinya akan
berjuang kembali demi bisa mempertahankan posisi tersebut.

“Kami tidak
pernah menyerah dan akan bertarung kembali karena kami selalu menginginkan
gelar juara dunia ini. Kami ingin menan dan posisi kami ada di puncak. Jadi,
kami ingin kembali ke sana,” pungkasnya.