MSPORTS – Prinsipal tim Ferrari Frederic Vasseur Terharu dengan hasil timnya di GP Singapura akhir pekan lalu setelah Carlos Sainz meraih posisi podium teratas.
Ferrari berhasil mengakhiri rentetan kemenangan Red Bull dan Verstappen, setelah Sainz berhasil mengonversi pole position di Marina Bay menjadi kemenangan, dengan Lando Norris (McLaren) dan Lewis Hamilton (Mercedes) yang berdiri di podium.
Balapan tersebut berlangsung sengit dengan duo pembalap Mercedes yang melakukan taktik berani untuk mengganti ban hard ke medium saat Virtual Safety Car guna mencoba meraih kemenangan.
Norris yang berada di posisi kedua, menjadi target dari dua pembalap Mercedes tersebut. Namun Sainz melambat dan memberikannya DRS agar mendapatkan kecepatan tambahan dan berhasil mencegah disalip oleh Mercedes.
Kemenangan ini menjadi angin segar bagi Ferrari, setelah menjalani awal musim yang buruk.
Selain itu, kemenangan ini juga yang perdana untuk Vasseur, yang menjadi bos tim sejak akhir musim lalu.
“Sejujurnya, ada perasaan aneh bagi saya di pit wall, karena saya tidak terlalu stres pada beberapa lap terakhir,” kata Vasseur, dikutip dari situs resmi F1.
“Saya jauh lebih stres ketika saya menonton lagi beberapa lap terakhir, ketika saya tersingkir dari balapan dibandingkan saat balapan, dan mungkin perasaan bahwa Carlos benar-benar bisa mengendalikan situasi.”
“Emosional ya… Yang pasti di podium agak emosional, karena itu yang pertama. Tapi pada tahap ini, saya lebih memikirkan apa yang kami lakukan dari Jeddah, bahwa Jeddah adalah akhir pekan yang sulit bagi kami, bahwa kami mengalami pemulihan yang sangat baik setelah Jeddah, kerja sama tim yang baik.”
“Saya pikir kami membangun kepercayaan diri dan kecepatan selangkah demi selangkah. Saya sangat bangga [tentang] pekerjaan yang dilakukan oleh pabrik dan orang-orang [di tim].”
Vasseur lalu mengungkapkan Zandvoort dan Monza menjadi titik balik Ferrari di mana tim Kuda Jingkrak ini berhasil memahami kelemahan mobilnya.
“Saya pikir kita harus tetap tenang,” sambung Vaseur.
“Ketika kami mengalami kesulitan, kami tidak sampai pada kesimpulan bahwa semuanya berjalan buruk dan kami harus mengubah segalanya dan seterusnya, dan baru setelah dua akhir pekan kami menjadi juara dunia.”
“Kami harus tetap tenang, kami harus mempertahankan pendekatan yang sama, mencoba mengembangkan langkah demi langkah, namun tidak ada keajaiban dalam bisnis ini – Anda tidak akan menemukan empat atau lima persepuluh [dalam sekali jalan].”
“Dalam hal kepercayaan diri… Saya pikir mungkin di Zandvoort kami membuka sesuatu tentang pemahaman pengaturan dan kami meningkatkan kecepatan di Monza, sebagian di Zandvoort, dan mungkin sebagian besar dari kecepatan tersebut akhir pekan ini ada di Zandvoort.””
test description Youtube livestream Facebook livestream test image
Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, telah mengumumkan 23 pemain yang dibawa untuk berlaga…
Setelah memenangi Race 2 WorldSBK Inggris 2024 di Sirkuit Donington Park pada Minggu, 14 Juli…
Jacksen F Tiago adalah salah satu pelatih terbaik di sepak bola Indonesia. Pelatih asal Brasil…
Tim Nasional Indonesia U-19 akan berlaga di Piala AFF U-19 2024 atau 2024 ASEAN U-19…
Kabar buruk diterima Barcelona setelah Ronald Araujo mengalami cedera ketika membela Uruguay di Copa America…