Setelah menjadi penyelamat Maroko U-17 pada babak 16 besar, Nassim Azaouzi, mengusung target individu untuk menjebol gawang Mali U-17 pada fase perempat-final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo.
Nassim Azaouzi menyelamatkan Maroko U-17 dari kekalahan, tepatnya saat menghadapi Iran U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Selasa (21/11/2023). Pada laga itu, Iran U-17 unggul terlebih dahulu lewat gol Esmaeil Gholizadeh di menit 73.
Saat laga memasuki tambahan waktu, atau tepatnya pada menit ke-90+4, Azaouzi sukses memecah kebuntuan Maroko untuk memaksakan imbang 1-1. Skuad muda Singa Atlas akhirnya memastikan langkah ke babak perempat final setelah menang adu penalti dengan skor 4-1.
Penyerang asal klub Belgia, Anderlecht U-18, itu berharap bisa kembali memberikan kontribusi saat berjumpa Mali di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/11/2023). Namun, dia menyadari bahwa kunci terpentingnya ialah tetap bermain kolektif.
“Saya berharap bisa memberikan penampilan terbaik saya saat menghadapi Mali. Secara kolektif, kami adalah tim yang kuat,” kata Azaouzi saat ditemui di Lapangan Blulukan, Kamis (23/11/2032).
“Kami tidak akan bermain secara individu karena kami adalah sebuah tim. Selain itu, saya ingin membantu tim dengan mencetak gol pada laga Sabtu. Yang jelas, kami akan melakukan yang terbaik untuk mengalahkan Mali,” ujar dia melanjutkan.
Penyerang berusia 17 tahun ini mengatakan, sebagai sesama tim Afrika, Mali sebetulnya bukan lawan asing bagi Maroko. Apalagi kedua tim sudah berjumpa pada semifinal Piala Afrika U-17 2023. Hasilnya, Singa Atlas berhasil melenggang ke final setelah menang adu penalti.
Kemenangan ini tak lantas membuat anak asuh Said Chiba lebih diunggulkan. Mereka menyadari berbagai potensi ancaman yang bisa dihadirkan oleh The Eagles pada babak perempat final Piala Dunia U-17 2023.
“Kami sudah memahami Mali adalah tim yang bagus. Pada Piala Afrika lalu, kami pun haus bekerja keras mengalahkan mereka. Kami sadar bahwa laga bakal berlangsung sulit. Namun, kami akan bekerja keras lagi untuk bisa mengalahkan Mali,” ujarnya.
Sejauh ini, sudah ada beberapa pemain Mali yang sukses mencuri perhatian di Piala Dunia U-17 2023. Pada laga pertama, Mamadou Doumbia, menjadi bintang kemenangan setelah mengukir hat-trick melawan Uzbekistan.
Sayangnya, pemain ini mendapat larangan bermain sebanyak tiga pertandingan, sehingga dipastikan absen pada laga perempat final. Namun, masih ada sosok Mahamoud Barry yang juga mengoleksi tiga gol di kejuaraan ini.
Itu belum termasuk sosok pemain seperti Ibrahim Diarra dan Ibrahim Kanati yang sama-sama mengepak dua gol. Menanggapi potensi ancaman semacam ini, Azaouzi memilih untuk tetap mewaspadai semua pemain lawan yang berpotensi merepotkan.
“Saya rasa tak ada pemain Mali yang secara spesifik harus diantisipasi. Semua pemain di dalam tim sangat penting,” katanya.
test description Youtube livestream Facebook livestream test image
Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, telah mengumumkan 23 pemain yang dibawa untuk berlaga…
Setelah memenangi Race 2 WorldSBK Inggris 2024 di Sirkuit Donington Park pada Minggu, 14 Juli…
Jacksen F Tiago adalah salah satu pelatih terbaik di sepak bola Indonesia. Pelatih asal Brasil…
Tim Nasional Indonesia U-19 akan berlaga di Piala AFF U-19 2024 atau 2024 ASEAN U-19…
Kabar buruk diterima Barcelona setelah Ronald Araujo mengalami cedera ketika membela Uruguay di Copa America…