MSPORTS – Pelatih Brighton & Hove Albion Roberto de Zerbi mengungkapkan dirinya tidak terkejut dengan the Seagulls yang berhasil menang 1-3 di kandang Manchester United pada Sabtu (16/9) lalu.
Pada laga yang berlangsung di Old Trafford tersebut, Brighton yang datang sebagai tim tamu hanya memiliki skuad di starting XI seharga kurang dari 20 juta pound, berbanding jauh dengan lebih dari 300 juta pound dari tuan rumah.
Eks pemain United, Danny Welbeck membuka skor lebih dulu di babak pertama, sebelum ditambah dengan dua gol dari Pascal Gross dan Joao Pedro. United lalu mendapatkan gol hiburan yang dicetak pemain muda Hannibal Mejbri.
The Seagulls sejatinya bisa memperlebar jarak, jika kiper United Andre Onana tidak menepis tembakan Ansu Fati dari jarak dekat di akhir laga.
“Sepak bola itu menyenangkan karena tim kecil bisa menang setiap saat. Saya pikir Brighton tidak menjadi tim besar, tapi ini bukan kejutan,” kata De Zerbi soal skuad murahnya yang bisa mengalahkan United, dikutip dari DailyMail.
“Kualitas para pemain dan organisasi Brighton sangat tinggi. Saya tidak tahu masalah Manchester United, tapi saya bisa menjelaskan tim saya.”
“Kami terbiasa bekerja dengan gaya kami, kami bermain dengan keberanian, kami bertahan di Old Trafford satu lawan satu sepanjang waktu dan kami menjaga bola di setiap situasi.”
“Di babak pertama, kami sangat menderita karena tekanan, tapi setelah itu kami memainkan pertandingan yang hebat.”
Brighton yang sempat menduduki peringkat empat, kini berada di posisi lima dengan 12 angka dari lima laga, selisih tiga poin dari Manchester City di puncak klasemen.
Selanjutnya Brighton akan melakoni laga pertama di Eropa dengan melawan AEK Athens di Europa League pada Jumat dini hari mendatang.
“Saya pikir kami memainkan permainan yang hebat, terutama di babak kedua. Selama 15 menit di awal, kami sangat menderita, tekanan, dan posisi Man United yang berbeda,” ujar De Zerbi kepada Sky Sports.
“Tetapi setelah itu, kami memainkan permainan yang bagus karena kami memiliki skuad yang hebat, kami dapat mengganti dua pemain di setiap posisi di lapangan dan tanpa (Pervis) Estupinan dan Solly (March), karakteristiknya berubah, tetapi kualitas para pemain tidak.”
“Di babak kedua, saya pikir kami menguasai bola dengan sangat baik, tapi terkadang kami bisa menyerang dengan lebih banyak energi. Tapi kami tidak ingin kebobolan melalui serangan balik, itulah fokusnya. Tapi kami bisa mencetak gol lebih banyak gol, terutama di 25 menit terakhir. Gol yang kami kebobolan, saya tidak memahami dinamika gol tersebut tetapi hasilnya menurut saya benar.”
test description Youtube livestream Facebook livestream test image
Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, telah mengumumkan 23 pemain yang dibawa untuk berlaga…
Setelah memenangi Race 2 WorldSBK Inggris 2024 di Sirkuit Donington Park pada Minggu, 14 Juli…
Jacksen F Tiago adalah salah satu pelatih terbaik di sepak bola Indonesia. Pelatih asal Brasil…
Tim Nasional Indonesia U-19 akan berlaga di Piala AFF U-19 2024 atau 2024 ASEAN U-19…
Kabar buruk diterima Barcelona setelah Ronald Araujo mengalami cedera ketika membela Uruguay di Copa America…