MSPORTS – Pelatih tim nasional Italia, Roberto Mancini, mengakui skuadnya kurang penyerang berkualitas pasca kalah 2-1 dari Spanyol di semifinal Nations League, Jumat (16/6) dini hari WIB.
Pada laga yang berlangsung di stadion De Grolsch Veste, Belanda, Yéremy Pino membuka skor untuk Spanyol saat laga baru berjalan tiga menit. Pemain Villarreal tersebut memanfaatkan kecerobohan Leonardo Bonucci saat memegang bola, sebelum menjebol gawang Gianluigi Donnarumma.
Ciro Immobile kemudian menyamakan kedudukan pada menit ke-11 dari titik putih. Sepuluh menit kemudian, Italia sempat membalikkan kedudukan, sebelum gol Davide Frattesi dianulir wasit karena offside.
Lalu dua menit sebelum waktu normal berakhir, Joselu mencetak gol kemenangan untuk membawa Spanyol ke partai final.
Mancini memainkan Immobile sebagai penyerang depan. Namun ia menariknya keluar di babak kedua dengan memasukkan pemain sayap Federico Chiesa dan bermain tanpa striker.
Inter memiliki penyerang lain seperti Mateo Retegui yang tidak dimasukkan pada laga ini, serta Gianluca Scamacca yang tidak dipanggil dalam putaran final Nations League ini.
“Saat ini, kami memiliki sejumlah gelandang dan bek yang hebat, tetapi kami kekurangan penyerang yang hebat. Saya harap di masa depan, para pemain dari tim junior dapat masuk ke tim senior,” kata Mancini, dikutip dari situs resmi UEFA.
“Kami mulai menyegarkan skuat selama fase liga. Kami memiliki beberapa pemain bagus dan Frattesi bermain bagus. Tapi itu tidak menyebabkan kekalahan ini.”
“Kami pikir Chiesa bisa memberikan lebih sedikit kedalaman dan referensi untuk pertahanan. Para pemain memberikan semua yang mereka miliki, tetapi ada hal-hal yang harus kami sesali, mungkin kami tidak bermain dengan gaya permainan kami yang biasa.”
Mancini juga mengakui penurunan performa di babak kedua. Ia menunjuk pemainnya yang kurang maksimal saat memenangkan bola dan kerap di bawah tekanan.
“Kami bermain dengan 3-5-2 di babak pertama dan berjalan dengan baik, seperti yang kami harapkan,” tambah Mancini.
“Kami memang menurun (di babak kedua) tetapi kami memiliki masalah dalam memenangkan bola kembali. Kami terus-menerus berada di bawah tekanan di babak kedua, dan jika kami kembali ke 4-3-3 biasa, itu mungkin akan berbeda.”
Hal tersebut juga selaras dengan yang dikatakan Donnarumma. “Kami memulai pertandingan dengan baik, tetapi kami kesulitan di babak kedua,” katanya.
“Saya pikir kami seharusnya unggul saat jeda mengingat bagaimana kami bermain. Kami memiliki beberapa peluang untuk mengalahkan mereka dan mencetak gol kedua.”
“Di babak kedua, kami bertahan terlalu dalam, dan ketika Anda kebobolan begitu banyak dari tim seperti Spanyol, apa pun bisa terjadi.”
“Babak kedua tidak bagus, kami harus meningkatkan permainan kami dan bermain dengan lebih tenang saat memiliki bola, dan tanpa rasa takut.”
Pada partai final yang akan digelar pada Senin (19/6) dini hari WIB, Spanyol akan menghadapi Kroasia yang sukses menggulingkan tuan rumah Belanda. Sementara Italia akan menghadapi Belanda dalam perebutan juara ketiga pada Minggu (18/6) malam WIB.
test description Youtube livestream Facebook livestream test image
Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, telah mengumumkan 23 pemain yang dibawa untuk berlaga…
Setelah memenangi Race 2 WorldSBK Inggris 2024 di Sirkuit Donington Park pada Minggu, 14 Juli…
Jacksen F Tiago adalah salah satu pelatih terbaik di sepak bola Indonesia. Pelatih asal Brasil…
Tim Nasional Indonesia U-19 akan berlaga di Piala AFF U-19 2024 atau 2024 ASEAN U-19…
Kabar buruk diterima Barcelona setelah Ronald Araujo mengalami cedera ketika membela Uruguay di Copa America…